Dapatkan Informasi Terkini

Sekolah Islam Terpadu Robbani Ogan Ilir

Mengendalikan Amarah

Penulis ; Verda Novita Sari, S.Pd

Amarah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari diri manusia. Seperti halnya emosi-emosi lain seperti sedih, takut, ataupun senang. Tak bisa dipungkiri mendengar Kata marah sangat identik dengan hal yang negatif, padahal sejatinya tidaklah demikian. Marah ada yang positif dan negatif. Marah yang negatif adalah marah yang dipicu oleh hasutan syaitan. Biasanya marah yang negatif ini sulit untuk dikendalikan, sehingga terkadang tanpa disadari lisan telah melukai hati yang mendengarnya, tindakan telah membuat takut orang yang melihatnya. Dan orang yang sedang marah ini biasanya melakukan tindakan yang kurang baik, tindakan yang dilarang oleh Allah SWT seperti berkata kasar, melempar barang atau tindakan-tindakan lain yang bisa melukai fisik maupun hati orang lain. Oleh karena itu sebagai umat muslim kita harus bisa mengendalikan amarah.

Menurut buku “Kiat mengendalikan amarah” karya Abdullah Gymnastiar, ada 6 jurus jitu mengendalikan amarah:

  1. 1. Marahlah dengan cara yang benar
  2. Andaipun memang harus marah, maka marahlah dengan cara sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rosulullah SAW, yaitu marah dengan benar, tegas dan santun. InsyaAllah marah yang seperti ini akan memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang sedang dihadapi.

  1. 2. Bersikaplah Tawadhu dan jangan banyak keinginan.
  2. Karna dengan banyaknya keinginan-keinginan, maka akan banyak juga sumber kekecewaan kita dikarekan keinginan kita yang tidak terpenuhi.

3. Ucapkanlah “A’udzubillahi minasyaitonirrojim(Aku berlindung kepada Allah, dari godaan syaitan yang terkutuk). Karena marah itu adalah bentuk hasutan syaitan.

  1. 4. Diamlah sejenak
  2. Jangan bereaksi dulu ketika amarah terasa bergejolak. Rasulullah SAW bersabda. “Apabila diantara kalian marah maka diamlah.” Baginda SAW ucapkan sebanyak tiga kali.” (HR. Ahmad)

  1. 5. Berganti Posisi
  2. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang kalian marah dan dia dalam keadaan berdiri,maka hendaklah duduk. Jika masih belum reda marahnya, maka hendaklah berbaring.” (HR. Ahmad)

6. Ambillah Wudhu

Air wudhu insyaAllah akan mententramkan hati yang panas dibakar amarah.

Ketika kita merasa amarah terasa bergejolak di dalam hati dan kita bisa mengendalikan amarah tersebut, hati akan menjadi lebih lega. Berbeda ketika kita sedang tidak mampu mengendalikan amarah, marah dengan semangat 45 yang akhirnya akan berujung pada rasa penyesalan dan sakit hati.

Untuk itu, kita sebagai orang tua, sebagai guru, ataupun sebagai teman harus bisa mengendalikan amarah, menyampaikan uneg uneg dengan cara yang santun, karena hal tersebut akan lebih mudah diterima serta keputusan yang kita buat pun akan jauh lebih baik. Walaupun mengendalikan amarah yang bergejolak terasa sangat sulit, namun saat kita bertekad untuk benar benar mau belajar mengendalikannya, insyaAllah Allah bersama kita, Allah yang akan membantu mewujudkan niat kita tersebut.

Dan balasannya pun MasyaAllah, seperti dalam hadist Rasulullah SAW:

لَ تَغْضَبْ وَلَكَالْجَنَ  

Artinya: “Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” [HR. Thabrani]. Wallahualam bishawab.

Semoga bermanfaat☺️

SIT Robbani Ogan Ilir – Every Child is Unique

Post A Comment

One Response

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Artikel Terbaru

Gallery

Tag

Subscribe