Dapatkan Informasi Terkini

Sekolah Islam Terpadu Robbani Ogan Ilir

Kesalahan Dalam Mendisiplinkan Anak Ini Malah Bikin Anak Jadi Tidak Nurut

  1. Orang tua berkata negatif

“Jangan pukul adik kamu!”

“Berhemti lompat-lompat dikasur!”

Sudah dilarang… tapi anak makin ‘bersemangat’ melakukan hal-hal yang tidak boleh dilakukan?

Tidak ada orang tua yang ingin membesarkan anak yang tidak memahami batasan. Namun, orang tua berkata ‘tidak’ pada anak terlalu sering bisa membuatnya kebal terhadap hal itu, dan kata ‘Tidak’ tidak lagi memiliki pengaruh apa-apa ke anak.

Solusinya: 

Dari pada bilang “Jangan berdiri saat mandi di bathtub”, lebih baik bilang ini “Yuk, kita duduk saat mandi di bathtub, biar aman.”

Dilain waktu, ketika anda melihat si kecil bermain air dalam bathtub pada posisi duduk, berikan ia pujian. Misalya, “Yay, gitu dong, enak kan mandinya sambil duduk di bathtub”. Cara ini mendorong anak untuk bertingkah laku baik.

2. Berhararap terlalu banyak pada anak

Anda sedang beribadah di masjid. Tiba-tiba si kecil berteriak. Ketika anda memintanya untuk diam, anak malah berteriak lagi. Benar-benar bikin malu! Kenapa si kecil tidak mau mendengarkan saya?

Anak usia balita belum bisa mengendalikan emosi atau memahami orang-orang di sekitarnya, terutama di tempat umum. Masalahnya orang tua menggangap anak sudah memahami ini.

Solusinya:

Fokuslah dengan memperlihatkan pada si kecil cara ia berperilaku layaknya yang anda inginkan. Bisikan padanya, “Mama bicara pelan karena saat ini kita sedang berada id tempat ibadah. Bila Mama butuh sesuatu dari papa, mama juga akan bisik pada papa. Lihatlah temanmu, ia juga ikut berdoa di samping mamanya”.

Anak-anak terlahir untuk meniru dari orang-orang di sekitarnya. Maka itu, jadilah role model buatnya atau ajak si kecil untuk melihat perilaku baik dari orang lain agar ia melakukan hal yang sama.

3. Langsung marah melihat si kecil bertingkah

Mendengar anak berlarian dalam rumah atau membongkar kembali laci mainannya, Anda langsung berteriak dan memarahinya. Orang tua perlu selektif merespon tingkah laku si kecil. Sering kali, orang tua merasa harus terlibat setiap kali anak melakukan sesuatu. Tidak perlu melulu jadi orang tua yang galak loh. Perlu anda ingat, kadang kala anak melakukan hal-hal yang menjengkelkan tidak hanya karena sedang mencari perhatian anda, tapi bisa juga mereka sedang mengembangkan kemampuan baru.

Solusinya:

Misalnya si kecil menuangkan jus ke mangkuk serealnya karena ia sedang belajar tentang cairan, dalam hal ini bila aktivitas tidak membahayakan, coba amati tingkah lakunya. Saat melihat anak menekan-nekan remote TV sehingga channel TV berubah-ubah, coba tidak langsung berteriak. Perhatikan apa yang terjadi sambil melanjutkan apa yang sedang anda kerjakan. Biasanya bila diam saja, si kecil lama kelamaan juga akan berhenti, dan anda akan lebih tenang karena tidak perlu marah-marah.

  • Berasumsi metode disiplin untuk semua anak sama

Cara terbaik untuk mengatasi anak laki-laki anda sedang tantrum adalah berhadapan dalam posisi sejajar (eye level) dan menjelaskan bahwa perilakunya harus berubah. Tapi, saat anda mempraktikan hal yang sama pada anak perempuan anda, ia malah makin tantrum. Kok begitu?

Solusinya:

Perlu anda sadari bahwa tiap anak berbeda-beda. Bila satu metode disiplin berhasil pada anak sulung anda, belum tentu berhasil pada adiknya. Bila si sulung bisa diajarkan disiplin hanya lewat perkataan anda,tapi si bungsu perlu diberika konsekuensi dulu baru bisa disiplin, bukan berarti anda tidak konsisten lho. Semuanya tergantung klebutuhan dan respons si kecil.

Post A Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.